Cara Kerja Paytren

Follow on G+

HARIMAU DAN SRIGALA, KISAH MOTIVASI




Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup
bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan. Luka yang di
derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di
kejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun
sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki
belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa berburu lagi bersama
harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.


Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi. Setiap selesai berburu,
di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walaupun
sedikit, sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan buruan. Sang
harimau paham, bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati
terpanah si pemburu. Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha
menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lainnya.
Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang mendengar.
Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di
pojok gua.

Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga
seorang pertapa. Sang pertapa, tergerak hatinya untuk datang, bersama
beberapa orang muridnya. Ia ingin memberikan pelajaran tentang berbagi
dan persahabatan, kepada anak didiknya. Ia juga ingin menguji keberanian
mereka, sebelum mereka dapat lulus dari semua pelajaran yang diberikan
olehnya. Pada awalnya banyak yang takut, namun setelah di tantang,
mereka semua mau untuk ikut.

Di pagi hari, berangkatlah mereka
semua. Semuanya tampak beriringan, dipandu sang pertapa yang berjalan di
depan rombongan. Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut
gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, sang
harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan sebongkah
daging kepada serigala. Melihat kejadian itu, sang pertapa bertanya
bertanya kepada murid-muridnya, “Pelajaran apa yang dapat kalian lihat
dari sana..?”.

Seorang murid tampak angkat bicara, “Guru, aku
melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi
kebutuhan setiap hamba-Nya. Karena itu, lebih baik aku berdiam saja,
karena toh Tuhan akan selalu memberikan rezekinya kepada ku lewat
berbagai cara.” Sang pertapa tampak tersenyum. Sang murid melanjutkan
ucapannya, “Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap
hidup, dan mendapat makanan.” Selesai bicara, murid itu kini memandang
sang guru. Ia menanti jawaban darinya. “Ya, kamu tidak salah. Kamu
memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu
bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi
serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau.”

**
Adalah
benar bahwa Tuhan ciptakan ikan kepada umat manusia. Adalah benar pula,
Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi apakah Tuhan
ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau, adakah Dia
berikan kepada kita gandum-gandum itu hadir dalam bentuk seplastik roti
manis? Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh
dan kerja keras dari nelayan. Saya juga pun percaya, bahwa gandum-gandum
terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para petani, dan
kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.

Begitulah,
acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang serigala yang
lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak salah jika
disana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang dari
Tuhan. Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang
persahabatan dan kerjasama. Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat
disana, bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi
prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu adalah suatu
keterpaksaan, bukan pula karena di dorong rasa kasihan dan ingin
membalas budi.

Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir
dalam darah kita. Disana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya
Tuhan. Sebab disana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam
tindak dan perilaku yang kita lakukan. Di dalam berbagi akan bersemayan
keluhuran budi, keindahan hati dan keagungan kalbu. Teman, jika kita
bisa memilih, berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh, dan mulailah
meniru teladan harimau..

0 Response to "HARIMAU DAN SRIGALA, KISAH MOTIVASI"

Posting Komentar