Cara Kerja Paytren

Follow on G+

MULIANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA

Menjadi ibu rumah tangga? Ah, kalimat itu sering

hanya sebagai kata-kata sinis bagi wanita-wanita

sejawat jika menemui teman wanitanya yang tak

meniti karier. Tapi jangan keliru, ibu rumah

tangga tak seremeh yang Anda bayangkan.

Ibu rumah tangga atau dikenal dengan istilah stay

at home mom, homemaker pada hakikatnya

justru adalah sebuah medan aktualisasi diri

seorang wanita yang sungguh-sungguh

membutuhkan ruh dedikasi yang cukup tinggi,

betapa tidak? Seorang wanita dituntut untuk

menunaikan sekian banyak tugas dan pekerjaan

domestik dalam rentang waktu yang tidak

mengenal batas, bahkan bisa dikatakan bahwa

seorang ibu rumah tangga jauh lebih tangguh

dan super ketimbang suaminya.

“Adalah sebuah kesalahpahaman yang sangat

jamak jika pilihan seorang wanita untuk menjadi

seorang ibu rumah tangga dianggap lebih mudah

dan lebih ringan daripada menjadi seorang wanita

karier (yang bekerja ) karena seorang ibu rumah

tangga digambarkan hanya duduk manis di

rumah, menonton TV sambil makan camilan,”

kata Lena Boltos, seorang surveyor yang

melakukan survey dan kalkulasi tersebut.

Ibu adalah Sekolah

Bahkan pada hakikatnya, dalam kacamata Islam,

seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab

penuh atas banyak hal, mulai dari permasalahan

domestik rumah tangga, seperti memasak,

bersih-bersih, mengatur anggaran pembelanjaan,

lebih-lebih merawat, dan mendidik anak.

Problematika anak-anak pada masa kini jauh lebih

kompleks dari yang diperkirakan.

Para ibu benar-benar menjalankan sebuah

“bisnis” rumah tangga, jika arti kata “business’

dikembalikan kepada makna aslinya, (busy:

sibuk).

Seorang penyair Arab mengatakan, “Al Ummu

Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban

Khoirul ‘Irq” (Seorang ibu adalah sekolah pertama

bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan

baik, maka sama halnya engkau persiapkan

bangsa berakar kebaikan).

Kalimat ini sering menjadi ikon dalam dunia

pendidikan Islam. Maka bukanlah sebuah hal yang

berlebihan bila Islam sangat mendorong kaum

perempuan agar senantiasa meningkatkan

kualitas pengetahuannya demi terciptanya

suasana yang kondusif bagi keluarga yang

membagi peran mereka sesuai kodrat alamiah

yang telah Allah Ta’ala gariskan.

Karenanya, adalah sangat keliru, jika para ibu

masih merasa tak berharga dan menganggap

dirinya tak memiliki nilai ketika menjadi ibu rumah

tangga dan sibuk mengurus anak-anak mereka di

rumah.

Wahai para ibu yang sibuk di rumah, Cheer up!

Berbahagialah dan berbanggalah, ucapkan

Alhamdulillah karena ternyata dan terbukti “karier”

Anda sangat bernilai tinggi bila dibandingkan para

wanita karier konvensional di mata dunia.

Yakinlah, bahwa Anda jauh lebih bernilai dan

ber”gaji” tinggi di mata Allah Ta’ala jika Anda

niatkan khidmah Anda semata-mata ikhlas lillahi

Ta’ala.

Sebagai penutup, ada pesan mulia, dari

Anas Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Kaum wanita

datang menghadap Rasulullahshollallahu ’alaih wa

sallam bertanya: “Ya Rasulullah, kaum pria telah

pergi dengan keutamaan dan jihad di jalan Allah.

Adakah perbuatan bagi kami yang dapat

menyamai ’amal para mujahidin di jalan

Allah?” Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa

sallambersabda: ”Barangsiapa di antara kalian

berdiam diri di rumahnya maka sesungguhnya ia

telah menyamai ’amal para mujahidin di jalan

Allah.” (HR Al-Bazzar).

0 Response to "MULIANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA"

Posting Komentar